AJAL DI AMAZON
Seorang yang sedang menjelajah di pedalaman Amazon baru saja
Tiba sudah dikepung sekelompok primitif yang haus darah. "Oo... Tuhan
matilah aku...",
gumamnya.
Tiba dari langit diatasnya ada kilatan cahaya, dan terdengar
suara menggema : "Tidak anakku..., ajalmu belum tiba. Ambillah batu di
dekat
kakimu itu dan pukul kepala pemimpin mereka yang tepat berdiri di depanmu
itu".
Si penjelajah itupun mengambil batu dan menyerang pemimpin gerombolan itu,
dan memukulkan batu itu ke kepala si pemimpin sekuat tenaga...
Dan si pemimpin itu mati seketika. Dia berdiri diatas mayat si pemimpin.
Seketika 100 orang primitif itu mengepungnya dengan muka sangat marah
karena
melihat pemimpinnya terbunuh. Kilatan dari langit itu muncul lagi dengan
suara menggema :
"Nah... sekarang... baru ajalmu tiba anakku..."
------------------------------------------------------
ANJING PINTAR
Dua orang perempuan sedang meributkan anjing-anjing mereka. Keduanya
saling menyombongkan kepintaran piaraan mereka itu.
Perempuan 1: "Anjing gua hebat banget, deh. Tiap pagi ia nungguin
tukang koran, dan begitu loper itu datang, anjing gua langsung ngambil
korannya dan membawanya ke tempat gua sarapan."
Perempuan 2: "Ya, gua tahu itu."
Perempuan 1 (kaget): "Darimana lu tahu?"
Perempuan 2 : "Anjing gua yang cerita."
-----------------------------------------------------
MALING
Ketika malam telah larut, seorang maling beraksi di gedung
MPR/DPR.
Ia menyergap seseorang dan menodongkan senjata.
"Berikan uangmu!" ancamnya.
"Hey, Bung, jangan sembarangan, saya ini anggota DPR!" jawab orang
yang disergap.
"Wah, kebetulan," kata si maling nyengir,
"kalau begitu, berikan uangKU!"
------------------------------------------------------
ROTINYA TINGGAL SATU
Kereta api berhenti di stasiun Karawang sebelum melanjutkan
perjalanannya.
Pak Urip menjulurkan kepala lewat jendela. Seorang anak kecil
berdiri dekat jendela.
" Jang, jang, jang " panggilnya.
Anak itu mendekat. Pak Urip mengulurkan uang seribu rupiah, : " Minta
tolong
di belikan dua potong roti, satu untuk kamu, " katanya.
Si anak pergi namun lama baru kembali sambil mengunyah roti. Ia
mengembalikan uang lima ratus rupiahnya.
" Pak, roti yang ini tinggal satu-satunya di warung. Jadi terpaksa
saya beli. Kembaliannya ini buat Bapak.
Lalu ia sambil mengunyah roti pergi meninggalkan bapak Urip.
------------------------------------------------------
NUMPANG MULU, HAYO BAYAR
Saya pernah dengar di radio, ada yang cerita serem begini,
Seorang pramuka yang sedang camping di cibubur tiba-tiba ingin " buang
air
",
tapi kondisi " MCK " malam hari yang gelap gulita membuat dia agak ngeri.
Dengan diterang lilin yang seadanya, dia membuka pintu WC, dan
sebelum " buang air " dia berbisik : " . . . . numpang . . . . . . .
numpang . . . " seperti minta ijin pada " penunggu " WC.
Tiba-tiba terdengar suara berat di belakangnya : " NUMPANG . . . .
NUMPANG . . . . HAYO BAYAR ! ! ! "
------------------------------------------------------
SINI TAK BAYAR
Dideket rumah gue ada seorang ibu yang terkenal pelit. Setiap 'mo
beli sesuatu, nawarnya kelewatan banget. Suatu saat dia 'mo beli jeruk
dan kebetulan ada tukang jeruk lewat.
Ibu Pelit : Jeruk ini satuannya berapa ?
Tk Jeruk : Seribuan Bu . . . . .
Si Ibu kumat pelitnya
Ibu Pelit : Masa . . . Jeruk se upil gini mahal banget,
seratusan deh ibu ambil banyak.
Tk Jeruk : Eh, . . . . . bu saya berani bayar duaribu kalo
upil ibu segede gini.
Ibu Pelit : ? ? ? ? ? ? . . . . . . . . .
Back
|